Pantai Ni’u berada di sisi timur teluk Bima, tepatnya di jalan lintas Bima-Sumbawa sekitar 5 km dari terminal Dara Kota Bima. Obyek wisata ini cukup ramai dikunjungi wisatawan lokal dengan memanfaatkan bangunan Gazebo-Gazebo yang dibangun Pemerintah Kota Bima di tepi pantai ini. Disamping menikmati indahnya panorama pantai, para pengunjung atau orang-orang yang sekedar melepas lelah dari perjalanan jauh dapat menikmati jagung bakar, makanan ringan, buah-buahn dan buah Garoso yang dijual di sisi kiri dan kanan jalan lintas Bima-Sumbawa ini.
Antara bulan Pebruari hingga April buah Garoso melimpah di kabupaten dan Kota Bima. Pada musim-musim seperti ini para pedagang Garoso berjejer untuk menjual Garoso di sepanjang jalan dari Desa Panda hingga memasuki kota Bima. Di pasar-pasar Bima pun bermunculan pedagang Garoso.
Garoso adalah sejenis buah Srikaya termasuk pohon buah-buahan kecil yang tumbuh di tanah berbatu, kering, dan terkena cahaya matahari langsung. Tumbuhan yang asalnya dari Hindia Barat ini akan berbuah setelah berumur 3-5 tahun. Srikaya sering ditanam di pekarangan, dibudidayakan, atau tumbuh liar, dan bisa ditemukan sampai ketinggian 800 m dpi.
Perdu atau pohon kecil ini mempunyal tinggi 2-5 m, kulit pohon tipis berwarna keabu-abuan, getah kulitnya beracun. Daun bertangkai, kaku, ietaknya berseling. Helaian daun bentuk lonjong sampai jorong menyempit, ujung dan pangkai runcing, tepi rata, panjang 6-17 cm, lebar 2,5-7,5 cm, permukaan daun warnanya hijau, bagian bawah hijau kebiruan, sedikit berambut atau gundul. Bunga 2-4 kuntum (berhadapan), keluar dan ujung tangkai atau ketiak daun, warnanya hijau kuning. Buahnya buah semu, bentuk bola atau kerucut, permukaan berbenjol-benjol, warnanya hijau berserbuk putih, penampang 5-10 cm, jika masak, anak buah akan memisahkan diri satu dengan lainnya. Warnanya hijau kebiru-biruan. Daging buah berwarna putih, rasanya manis. Biji masak berwarna hitam mengkilap.
Garoso harus terus menjadi icon Bima. Untuk itu, upaya pelestarian, konservasi dan pengembangan Garoso perlu dilakukan. Areal tegalan dan tanaman Garoso di sepanjang pantai Ni’u hingga kecamatan Belo harus dipertahankan untuk menjaga eksistensi Garoso ini.
Pemerintah Kota Bima terus mengembangkan dan menata Pantai Ni’u ini untuk menjadi salah satu obyek wisata andalan di kota Bima dengan melakukan serangkaian upaya seperti pembersihan areal pantai, pengerukan, dan reklamasi pantai untuk pelayanan wisata. Disamping itu, fasilitas perahu nelayan juga diberikan bantuan untuk tujuan wisata bahari mengelilingi teluk Bima.